"Setelah jadi, film ini saya simpan di rumah," kata Gatot Prakosa salah satu produser film ini yang ditemui di seusai "preview" film tersebut di Jakarta, Rabu (17/09).
Menurut Gatot, saat itu (masa ORBA) tidaklah dimungkinkan untuk mengedarkan film tersebut di bioskop. "Siapa yang berani?" katanya.
Menyambung ucapan rekannya, Eros Djarot mengatakan bahwa hal itu ada dampak positifnya. "Kalau dulu diedarkan, pasti lah tidak jadi karena banyak sekali yang dipotong," katanya.
Berdurasi 72 menit, film KANTATA TAKWA menggambarkan kehidupan para seniman dan aktivis yang diburu aparat karena aksi-aksinya yang mengecam pemerintah lewat puisi, musik, dan lagu.
Kecaman-kecaman itu diperlihatkan melalui beberapa lagu KANTATA TAKWA seperti Bongkar, Hati Nurani, dan Bento.
W.S Rendra mengatakan, konser Kantata Takwa di Senayan dan beberapa kota besar lain di Indonesia bukanlah pertunjukan musik biasa melainkan sebuah peristiwa budaya, karena melibatkan banyak seniman dari berbagai bidang, musisi, penyanyi, penari, dan peyair.
Film ini diproduseri Eros Djarot, Setiawan Djody, dan Gatot Prakosa. Dan dibintangi oleh seluruh personil Kantata Takwa, termasuk Iwan Fals, Sawung Jabo, Setiawan Djody, Yocky Suryoprayogo, dan kelompok Bengkel Teater Rendra. (kpl/erl)dikutip dari : http://www.kapanlagi.com/h/0000251746.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar