Senin, 28 April 2008

Cerita tentang Caritas

Komunitas Musik CARITAS didirikan pada tahun 2000, oleh sekumpulan Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin yang memiliki minat di bidang seni musik, antara lain Max Victory (Sastra Perancis 96), Petrus Karun (Sastra Inggris 96) Chireng (Pariwisata 97), Samuel Victor (Sastra Inggris 96) Harun (Sastra Perancis 97), Ochank (Sastra Inggris 98), dan banyak lagi yang lain. Setelah melakukan pertemuan bersama dengan Senat Mahasiswa dan Majelis Perwakilan Mahasiswa pada waktu itu maka resmilah Komunitas Musik CARITAS berdiri dengan mengangkat Max Victory sebagai ketua.

Nama CARITAS (baca;karitas) sendiri pada waktu itu diusulkan oleh Harun, yang dalam bahasa latin bermakna kasih sayang. Musik memang memiliki makna yang universal, dia bisa menjadi media penyampaian berbagai macam gagasan, ide, namun sebagai seni ia diharapkan mampu menjadi media yang memberi kesejukan bagi para penikmatnya, hal ini erat kaitannya dengan makna kasih sayang yang sering manusia rasakan, memberikan dampak ketenangan terhadap jiwa, kemudian itulah yang menjadi misi Caritas. Di dirikan sekedar menjadi jembatan misi dari keberadaan musik itu sendiri.

Sejalan dengan perkembangannya, Caritas pun kini tumbuh menjadi sebuah komunitas yang memiliki banyak anggota, dengan berbagai macam kegiatan yang telah dilakukan yang tentunya semua hal yang berhubungan dengan dunia musik. Sejak didirikannya, Caritas kini memiliki lebih dari seratus anggota yang tentunya memberikan warna tersendiri pada setiap generasinya, sebab tentu saja bahwa setiap orang memiliki selera musik yang berbeda-beda, sejalan dengan perkembangan seni musik, dan keberagaman inilah yang terus mewarnai Caritas yang memang tidak mematok kepada satu aliran musik saja.

Sejak didirikannya Komunitas Musik Caritas telah menyelenggarakan beberapa event diantaranya ;

- Musik Kampus I tahun 2001

- Ngopi bareng Naif (bincang-bincang musik) tahun 2001

- Festival akustik tahun 2001

- Musik Kampus II tahun 2002

- Musik Kampus III ("Musikasik-Clash of the Beat" featuring Nugie and teRe) tahun 2003

- Musik Kampus IV (Jam Session "Saturday in the Park") tahun 2004

- Tsunami Cinta (konser amal) tahun 2005

- Coaching clinic Guitar with Ridho Slank tahun 2007

Adapun para nahkoda komunitas musik Caritas selama didirikan sebagai berikut :

1. Max Victoria (periode 2000/2001 )

2. Andi Irwan (periode 2001/2002)

3. M. Hanif Fikri (periode 2002/2003)

4. Johannes Rongre (periode 2003/2004)

5. Tislam Maskur (periode 2004 /2005)

6. Ameliah J. Moha (periode 2005/2006)

7. M. Rizal Zainuddin (periode 2006/2008)

8. M. Alawi Al Maliki (periode 2008/2009)

Ke depan, Caritas diharapkan bukan sekedar menjadi tempat berkumpul tapi bisa menjadi ajang dalam meningkatkan mutu diri berekspresi dan berapresiasi dalam musik, sebagai perimbangan terhadap iklim akademis di dalam lingkungan kampus.(oc/mk)


Selasa, 22 April 2008

Korem 142 Parepare Juara Festival Band TNI-Polri dan Mahasiswa

Senin, 21-04-2008 | 00:32:08
Korem 142 Parepare Juara Festival Band TNI-Polri dan Mahasiswa
Laporan: Muhammad Ansor/Apriani Landa, tribuntimurcom@yahoo.com
Makassar, Tribun - Band dari Korem 142 Taroada Tarogau Parepare gabung bersama Brimob berhasil meraih juara pertama Festival Band TNI-Polri dan Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kodam VII/ Wirabuana untuk kategori TNI-Polri.
Puncak acara ini diselenggarakan di lapangan Hasanuddin Makassar sampai tadi malam, dan dihibur band ibu kota Kerispatih dan juga band lokal Art2Tonic.

Untuk kategori mahasiswa, juara pertama diraih oleh Caritas Band dari Fakultas Teknik Unhas(salah, yang benar Caritas band dari Fakultas Sastra Unhas. Juara pertama hingga juara keempat semua kategori mendapatkan hadiah uang tunai dan trofi.

Kepala Penerangan Kodam VII/Wirabuana Mayor Inf Rustam Efendy mengatakan berterima kasih kepada semua pihak dan sponsor yang telah membantu terlaksananya acara yang bertujuan untuk meningkatkan soliditas TNI/Polri dan mahasiswa tersebut.

"Terima kasih kepada PT HM Sampoerna, Telkomsel, Suzuki, Coca-Cola, PT Inco, EO Dimensi, 52 Sound, dan semua pendukung lainnya," katanya.

Selain festival band, acara ini juga diwarnai kegiatan Suzuki PT Sinar Galesong Pratama (SGP), yang menggelar servis gratis dan lomba modifikasi bertajuk Suzuki Modify Contezt (SMC). Servis gratis diikuti sekitar 200 unit motor.

Acara ini juga dihadiri Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang dihadiri Pangdam VII/ Wirabuana, Mayjen TNI Djoko Susilo Utomo, Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Sisno Adiwinoto, Pangkopsau, dan Danlantamal.(*)

Prajurit "Letakkan" Senjata, Gitar pun "Dikokang"

(21 Apr 2008, Kerispatih Pukau Penonton Festival Band TNI-Polri-Mahasiswa

laporan: Syaikhan Azzuhry Rumra

PUNCAK festival band TNI-Polri dan Mahasiswa yang digelar di lapangan Hasanuddin, selama dua hari, berakhir tadi malam.
Festival itu berlangsug semarak. Prajurit TNI-Polri, bahkan "tidak lagi" mengokang senjata, tetapi memetik senar gitar.

Ada pemandangan menarik tadi malam. Lima anggota TNI Angkatan Laut (AL) berdiri di atas panggung. Mereka terlihat menggunakan pakaian berbeda-beda atau disesuaikan institusi di lingkungan TNI-Polri. Ada yang menggunakan seragam TNI AU, TNI AD, Brimob (Polri), dan juga Marinir (Angkatan Laut).

Mereka ini bukannya memegang senjata. Di tangan mereka malah berganti alat musik, seperti gitar, bass, keyboard, dan drum.

Penampilan kelompok ini sangat fantastik. Decak kagum bahkan histeris dari penonton diterima mereka. Apa pasal? Penampilan kelima anggota Marinir ini bak kelompok band papan atas di Indonesia. Aksi panggung yang apik dipadukan instrumen yang pas, membuat mereka patut mendapat aplaus.

Kelompok yang mengatasnamakan dirinya Matros Band Lantamal VI menghibur puluhan ribu pengunjung dengan tembang anyer milik Gigi Band, Panas. Penampilan mereka cukup memukau, bahkan sekali-sekali ia berjingkrak dan mengajak penonton bernyanyi bersama.

Sayangnya, Matros Band yang tampil sebagai bintang tamu ini hanya diberi kesempatan menyanyikan sebuah lagu. Maklum, jarum jam sudah menunjuk pukul 21.15 Wita, jadwal bintang tamu, Kerispatih tampil.

Kerispatih yang ditunggu-tunggu puluhan ribu penonton yang memadati lapangan Hasanuddin, tampil dengan tembang pembuka mereka, "Cuma Kamu yang Bisa".
Sami dkk yang tampil dengan setelan hitam-hitam ini mampu menghipnotis pengunjung yang dominan merupakan keluarga besar TNI/Polri itu.

"Bagaimana Makassar. Pokoknya Makassar bisa tonji," teriak Sami, vocalis Kerispatih setelah lagu Sepanjang Usia dibawakan. Pada lagu ini, aksi panggung yang energik dipertontonkan kelompok band ini. Sedikitnya 12 lagu dibawakan, di antaranya, hits album kedua mereka, "Lagu Rindu" dan "Untuk yang Pertama".

"Lagu ini dipersembahkan bagi wanita-wanita dan pria-pria yang belum memiliki pacar. Semoga keluar dari sini, sudah bisa dapat jodoh," kata Sami.

Puncak acara festival band TNI-Polri dan Mahasiswa ini, tidak hanya dihibur band papan atas Indonesia tersebut. Hadir juga menghibur pengunjung Art2 Tonic, dan Loeboe.

Musik RnB dan rock yang dibawakan Art2 Tonic dan Loeboe, cukup membuat para pengunjung betah menunggu hingga pengumuman pemenang. Selain Loeboe dan Art2 Tonic, penampilan beberapa cewek seksi yang bergabung dalam Etha Dancer, cukup membuat suasana sangat "panas".

dari kiri ke kanan, Nooru, Boonrunk, Unknown, Nunu, Tise' Piala, Sira'(dibawanya piala, di depannya sepeda), Yang ngasih hadiah, Mba'.........(lupa) Uccank, Camilo, Ales, Ical.

Keluar sebagai juara dalam kategori band mahasiswa, Caritas Band asal Unhas, disusul D'Atma Band dari Atmaja, dan Pancoran Band pada posisi ketiga. Sementara pada kategori TNI-Polri, festival yang digelar berkat kerja sama A Mild, Harian Fajar, dan Suzuki ini juara pertama diraih Tatak Korem 142 Parepare, disusul Matros Band (Marinir), dan Barungu Band (Marinir) di urutan ketiga, dan harapan diraih Thunder Band (Lanud Hasanuddin).

Kapendam VII Wiranbuana, Mayor Inf Rustam Effendi mengatakan, selain tropy Pangdam VII Mayjen TNI Djoko Susilo Utomo, juga memperebutkan total hadiah uang tunai Rp100 juta.

dikutip dari http://fajar.co.id/news.php?newsid=62771